Pergilah ke toko buku hari-hari ini. Salah satu pemandangan yang mencolok adalah buku fiksi dengan nama-nama tokoh yang sedang digandrungi masyarakat. Salah satu yang sempat menarik perhatian adalah buku berjudul 'Sepatu Dahlan' (2012) karya Khrisna Pabichara. Sesuai judulnya, mudah ditebak bahwa buku tersebut bercerita tentang Menteri BUMN yang fenomenalitu. Uniknya, biografi tersebut dikemas dalam bentuk novel dan disampaikan sebagai kisah inspiratif, sebagai pembangun motivasi bagi pembacanya.
Yang juga tak ketinggalan diangkat menjadi kisah novel adalah Joko Widodo alias Jokowi, mantan walikota Solo yang kemudian menjadi Gubernur Jakarta. Ditulis oleh Gatotkoco Saroso, novel biografi sosok yang sangat populer itu diberi judul 'Jokowi Sang Tukang Kayu' (2012). Judul tersebut merujuk pada masalalu Jokowi yang mengawali kariernya sebagai seorang tukang kayu, mewarisi 'tradisi' ayahnya. Lagi-lagi, novel ini dikemas sebagai sebuah buku motivasional, bahkan di sampulnya terang-terangan dicantumkan label 'sebuah novel inspiratif'.
Memang, tak semua novel biografi tokoh yang dinilai menginspirasi banyak orang ditampilkan dengan judul yang langsung menyebutkan nama tokoh yang diangkat. Novel yang disebut-sebut sebagai kisah tentang Aburizal Bakrie misalnya diterbitkan dengan judul 'Anak Sejuta Bintang' (2012), ditulis oleh Akmal Nasery Basral. Yang menarik, tren penulisan novel biografi motivasional --untuk sementara sebut saja begitu-- terus meluas, tak hanya mengangkat para tokoh publik. Tren terbaru yang belakangan muncul, orang-orang penting di sekitar sang tokoh juga mulai ramai-ramai diangkat menjadi cerita novel.
Pada Desember 2013 lalu misalnya, terbit sebuah novel karya penulis terkenal Alberthiene Endah berjudul 'Athirah'. Novel tersebut mengangkat kisah hidup dan kiprah ibuda mantan wakil presiden Yusuf Kalla. Dan, baru-baru ini, terbit sebuah novel berjudul 'Bunda Lisa' karya penulis muda Jombang Santani Khairen. Masih fresh from the oven, terbitan Gramedia, Februari 2014 itu menarik perhatian antara lain lewat nama-nama yang memberikan blurb di sampul buku. Ada dua nama beken yakni Jokowi dan Dian Sastrowardoyo. Siapakah Bunda Lisa? Mengapa novel tentangnya mendapat endorsement dari Gubernur Jakarta dan bintang film ternama?
Usut punya usut, novel tersebut ternyata berkisah tentang istri pakar dan praktisi bisnis kondang, guru besar Ilmu Manajemen, Rhenald Kasali. Judul 'Bunda Lisa' merujuk pada Elisa, perempuan yang telah dinikahi Rhenald selama 25 tahun, atau telah mencapai ulang tahun perak. Lebih uniknya lagi, novel tersebut memang dimaksudkan Rhenald sebagai kado pernikahan perak bagi Elisa. Oh, so sweet!
Panitia Silver Wedding Anniversary Rhenald dan Elisa, Amanda Setiorini membenarkan bahwa novel 'Bunda Lisa' mengisahkan tentang Elisa. "Rhenald menulis buku melalui tangan seorang penulis novel, dengan semua nama disamarkan," jelasnya. Menurut Amanda, dengan hadiah ulang tahun pernikahan berupa novel, Rhenald berharap dapat mengispirasi lebih banyak orang, sehingga dapat menggulirkan perubahan di banyak tempat.
Pada garis besarnya, 'Bunda Lisa' (denga subjudul 'Samudra dan Angkasa yang Bernyanyi Memeluk Mimpi) berkisah tentang bagaimana Elisa Kasali jatuh cinta pada dunia pendidikan sejak usia dini, dan mengembangkan institusi pendidikan di dekat rumahnya. Meskipun ditulis oleh orang lain, novel ini bergulir melalui sudut pandang orang pertama, Elisa sebagai 'aku', sehingga terasa intim dan dekat dengan pembaca. Jombang Santani, penulisnya, adalah penulis kelahiran 1991 yang sebelumnya telah menulis buku novel 'Karnoe: Sejarah Tak Tertulis di Balik Nama Besar'.
Jombang menampilkan Bunda Lisa ke dalam dua sisi. Di satu sisi, Elisa ditampilkan sebagai seorang perempuan dengan keteladanan dalam menghargai perbedaan, dan melihat perspektif secara kreatif. Seorang istri profesor kenamaan yang melihat bahwa ladang perjuangan yang penting digarap adalah merawat bibit bangsa sejak usia dini. Di sisi lain, 'Bunda Lisa' juga tampil sebagai kisah seorang perempuan 'biasa' yang mampu melakukan hal-hal luar biasa sebagai istri, ibu, dan motivator bagi anak-anak kampung.
maaf karena ini hanya novel jadi tidak ada gambar. hehe
Yang juga tak ketinggalan diangkat menjadi kisah novel adalah Joko Widodo alias Jokowi, mantan walikota Solo yang kemudian menjadi Gubernur Jakarta. Ditulis oleh Gatotkoco Saroso, novel biografi sosok yang sangat populer itu diberi judul 'Jokowi Sang Tukang Kayu' (2012). Judul tersebut merujuk pada masalalu Jokowi yang mengawali kariernya sebagai seorang tukang kayu, mewarisi 'tradisi' ayahnya. Lagi-lagi, novel ini dikemas sebagai sebuah buku motivasional, bahkan di sampulnya terang-terangan dicantumkan label 'sebuah novel inspiratif'.
Memang, tak semua novel biografi tokoh yang dinilai menginspirasi banyak orang ditampilkan dengan judul yang langsung menyebutkan nama tokoh yang diangkat. Novel yang disebut-sebut sebagai kisah tentang Aburizal Bakrie misalnya diterbitkan dengan judul 'Anak Sejuta Bintang' (2012), ditulis oleh Akmal Nasery Basral. Yang menarik, tren penulisan novel biografi motivasional --untuk sementara sebut saja begitu-- terus meluas, tak hanya mengangkat para tokoh publik. Tren terbaru yang belakangan muncul, orang-orang penting di sekitar sang tokoh juga mulai ramai-ramai diangkat menjadi cerita novel.
Pada Desember 2013 lalu misalnya, terbit sebuah novel karya penulis terkenal Alberthiene Endah berjudul 'Athirah'. Novel tersebut mengangkat kisah hidup dan kiprah ibuda mantan wakil presiden Yusuf Kalla. Dan, baru-baru ini, terbit sebuah novel berjudul 'Bunda Lisa' karya penulis muda Jombang Santani Khairen. Masih fresh from the oven, terbitan Gramedia, Februari 2014 itu menarik perhatian antara lain lewat nama-nama yang memberikan blurb di sampul buku. Ada dua nama beken yakni Jokowi dan Dian Sastrowardoyo. Siapakah Bunda Lisa? Mengapa novel tentangnya mendapat endorsement dari Gubernur Jakarta dan bintang film ternama?
Usut punya usut, novel tersebut ternyata berkisah tentang istri pakar dan praktisi bisnis kondang, guru besar Ilmu Manajemen, Rhenald Kasali. Judul 'Bunda Lisa' merujuk pada Elisa, perempuan yang telah dinikahi Rhenald selama 25 tahun, atau telah mencapai ulang tahun perak. Lebih uniknya lagi, novel tersebut memang dimaksudkan Rhenald sebagai kado pernikahan perak bagi Elisa. Oh, so sweet!
Panitia Silver Wedding Anniversary Rhenald dan Elisa, Amanda Setiorini membenarkan bahwa novel 'Bunda Lisa' mengisahkan tentang Elisa. "Rhenald menulis buku melalui tangan seorang penulis novel, dengan semua nama disamarkan," jelasnya. Menurut Amanda, dengan hadiah ulang tahun pernikahan berupa novel, Rhenald berharap dapat mengispirasi lebih banyak orang, sehingga dapat menggulirkan perubahan di banyak tempat.
Pada garis besarnya, 'Bunda Lisa' (denga subjudul 'Samudra dan Angkasa yang Bernyanyi Memeluk Mimpi) berkisah tentang bagaimana Elisa Kasali jatuh cinta pada dunia pendidikan sejak usia dini, dan mengembangkan institusi pendidikan di dekat rumahnya. Meskipun ditulis oleh orang lain, novel ini bergulir melalui sudut pandang orang pertama, Elisa sebagai 'aku', sehingga terasa intim dan dekat dengan pembaca. Jombang Santani, penulisnya, adalah penulis kelahiran 1991 yang sebelumnya telah menulis buku novel 'Karnoe: Sejarah Tak Tertulis di Balik Nama Besar'.
Jombang menampilkan Bunda Lisa ke dalam dua sisi. Di satu sisi, Elisa ditampilkan sebagai seorang perempuan dengan keteladanan dalam menghargai perbedaan, dan melihat perspektif secara kreatif. Seorang istri profesor kenamaan yang melihat bahwa ladang perjuangan yang penting digarap adalah merawat bibit bangsa sejak usia dini. Di sisi lain, 'Bunda Lisa' juga tampil sebagai kisah seorang perempuan 'biasa' yang mampu melakukan hal-hal luar biasa sebagai istri, ibu, dan motivator bagi anak-anak kampung.
maaf karena ini hanya novel jadi tidak ada gambar. hehe
0 comments "Novel Biografi Motivasional dari Jokowi Hingga Istri Rhenald Kasali", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment